Blue Sapphire & Hati Seorang Ibu, Belajar dari Elegansi Bunda Maia di Hari Bahagia Al Ghazali

Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise jadi salah satu momen yang ramai dibicarakan minggu ini. Tapi di antara gemerlap gaun pengantin dan dekorasi mewah, ada satu sosok yang mencuri perhatian secara elegan Maia Estianty, sang bunda, yang tampil anggun mengenakan perhiasan blue sapphire.

Tampilannya memang cantik, tapi lebih dari itu… perhiasan yang dipilih Bunda Maia seolah bicara tentang sesuatu yang lebih dalam: ketenangan, kedewasaan, dan penerimaan.

Dalam psikologi warna, biru tua apalagi dalam bentuk blue sapphire melambangkan keseimbangan emosi, kebijaksanaan, dan kejernihan batin. Seolah-olah, tanpa berkata apa-apa, Maia menyampaikan pesan: “Aku hadir, aku tenang, dan aku merestui.”

Padahal, kita tahu, dinamika keluarga Al bukan sesuatu yang sederhana. Maia tidak ikut hadir di resepsi besar atau ngunduh mantu karena sedang menemani suami ke luar negeri. Tapi ia tetap hadir di momen sakral akad nikah. Dan di situlah pelajaran muncul: bahwa kehadiran emosional seringkali lebih kuat dari kehadiran fisik.

Kadang, sebagai orang tua, kita merasa harus selalu ada dalam setiap langkah anak. Tapi dari Bunda Maia, kita belajar bahwa memberi ruang dan mempercayakan langkah mereka juga bentuk cinta yang dewasa. Bahwa tidak semua harus dikontrol, tidak semua harus dipimpin.

Dan sebagai anak, ini juga mengajarkan bahwa tidak semua bentuk cinta itu keras kepala atau penuh drama. Ada cinta yang tenang, diam-diam mengiringi, tanpa banyak bicara—tapi tetap terasa hangat dan kuat.

Coba deh refleksikan:

  • Saat orang terdekat kita bahagia, apakah kita ikut bahagia sepenuh hati?

  • Apakah kita bisa hadir tanpa menuntut, tanpa ingin jadi pusat perhatian?

  • Atau, sebagai anak—sudahkah kita memahami bentuk cinta orang tua yang mungkin diam-diam, tapi dalam?

Blue sapphire mungkin hanya batu permata. Tapi dalam momen itu, lewat kehadiran Bunda Maia, batu itu jadi simbol: bahwa elegansi bukan soal tampilan luar, tapi soal bagaimana kita berdamai dengan kenyataan hidup dan tetap hadir dengan hati yang lapang.

Kalau kamu lagi belajar menjadi versi dirimu yang lebih tenang, lebih bijak, dan lebih tulus…
kamu gak sendirian. Biro Konseling Maknai siap jadi tempat cerita dan pulihmu.

Kamu pantas bahagia, tanpa harus selalu sempurna.

Post Your Comment

Maknai
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.